Productivity

Tips dan Berbagai Tool untuk Meningkatkan Kecepatan Website

Pada artikel sebelumnya, kecepatan memuat halaman sebuah website juga mempengaruhi perhatian pengunjung. Lalu bagaimana cara meningkatkan kecepatan website Anda?

Penundaan sepersekian detik dapat mencegah pengunjung datang ke website Anda.

Anda memiliki 5 detik untuk terlibat dengan pengunjung sebelum mereka meninggalkan website. Hanya sebuah delay beberapa detik dapat berakibat pada hilangnya 7% konversi, tampilan halaman 11% lebih sedikit, dan penurunan 16% dalam tingkat kepuasan pelanggan.

Kecepatan website sangat penting, apalagi untuk website e-commerce, Anda bisa belajar dari raksasa e-commerce seperti Amazon, eBay, Zappos, dan Walmart.

Cepatnya loading website dapat mempengaruhi berbagai aspek. Pengalaman pengguna yang lebih baik, konversi, meningkatkan keterlibatan, peringkat pencarian yang lebih tinggi”

Tentu saja, bila berhubungan dengan kecepatan website berarti kita akan membahas sedikit hal teknis.

Tapi jangan biarkan hal itu membuat Anda bingung. Paling tidak, Anda harus tahu beberapa diantaranya.

Mengingat betapa pentingnya kecepatan hampir setiap elemen dari kehadiran online bisnis Anda, bouncing rate, tampilan halaman, kepuasan customerkonversiSEO , dan akhirnya penjualan. Jangan langsung terjebak dalam semua detailnya, dan jangan langsung berpikir Anda harus memahami atau menerapkan semuanya sekaligus.

Untuk meningkatkan kecepatan website Anda, ada 4 langkah yang bisa diikuti yaitu:

  • Tes
  • Kurangi
  • Kompres
  • Content Delivery Network (CDN)

Tes terlebih dahulu untuk Meningkatkan Kecepatan Website

Sebelum Anda dapat meningkatkan kecepatan website, Anda harus tahu kecepatan website Anda saat ini.

Untungnya, kecepatan website Anda dapat dites dengan menggunakan berbagai tool gratis, seperti Google’s PageSpeed InsightsWebsite Speed Test tool by PingdomWhich Loads Faster, dan YSlow.

Misalnya, Website Speed ​​Test mengetes dan menawarkan tips untuk meningkatkan kecepatan memuat wesbite untuk setiap halaman website Anda.

Tool ini menghitung kinerja dengan menganalisis beberapa metrik, termasuk ukuran rata-rata halaman, waktu untuk memuat, dan jumlah permintaan HTTP. Hasil keseluruhan ditampilkan dalam bentuk seperti contoh yang ada di bawah ini.

Meningkatkan kecepatan website

Ada kalimat rekomendasi bagi Anda berdasarkan hasil dari tes tersebut untuk meningkatkan kecepatan situs Anda (merah sama dengan berat; hijau sama ringan). Evaluasi dari contoh website yang dites ini memperlihatkan bahwa tidak masalah dengan redirect, tetapi bermasalah dengan request size.

Nanti akan dibahas beberapa tool lainnya. Untuk saat ini, gambaran besarnya adalah bahwa Anda tidak akan tahu apa yang harus diperbaiki sampai Anda mencari tahu apa yang rusak.

Mengurangi

OK, saatnya untuk membahas masalah teknis. Bagaimana Anda mengolah data laporan seperti yang dihasilkan di atas?

Setiap elemen dari halaman website yaitu, script, gambar, dan stylesheet, merupakan permintaan http berbeda dan dapat didownload secara individual. Peningkatan jumlah permintaan http meningkatkan apa yang disebut dengan round-trip time (RTT), yang dapat memperlambat website Anda.

Untuk meningkatkan kecepatan Website Anda, Anda harus meminimalkan RTT dan karena itu mengurangi jumlah permintaan http.

Mengurangi plug-ins

Plug-in menambahkan fitur yang tidak tersedia di tema website yang digunakan.

Sayangnya, mereka adalah ruang penimbun, dapat menyebabkan kebocoran security, dan kecepatan website akan terpengaruh karena setiap plug-in memerlukan download CSS terpisah dan file JavaScript.

Beberapa plug-in juga menginstal tracking script untuk mengumpulkan data pengguna, selanjutnya dapat menurunkan kinerja halaman Anda.

Anda bisa Menonaktifkan atau menghapus plug-in yang tidak terlalu penting, belum diperbarui, berlebihan, atau melakukan fungsi yang rumit, untuk meningkatkan kecepatan website.

Jika Anda bisa coding, cari tahu apakah Anda dapat menggunakan fitur tambahan ke tema Anda sendiri. Terakhir, menggunakan program seperti P3 untuk mengetahui persis plug-in yang dapat memperlambat kecepatan website Anda, menonaktifkan mereka satu per satu, dan hanya menggunakan apa yang benar-benar diperlukan.

Meningkatkan kecepatan website

Mengurangi redirect link

Redirect digunakan untuk menunjukkan posisi URL baru, pengunjung langsung ke URL yang terpisah, atau menghubungkan bagian yang berbeda dari sebuah website.

Misalnya, jika website Anda mobile-responsif , Anda mungkin menggunakan redirect untuk bergerak dari URL desktop ke URL mobile.

302 redirect adalah kode yang mengindikasikan halaman telah dipindahkan sementara, harus  dijaga minimum. Tidak hanya 302 predirect buruk bagi SEO, mereka memicu permintaan http tambahan dan peningkatan waktu respon.

Selain itu, jangan mengarahkan URL/redirect halaman ke halaman yang juga di redirect. Dengan kata lain, tidak pernah membutuhkan lebih dari satu redirect untuk tiba di sumber daya apapun.Hal ini sangat penting untuk merek dengan situs yang sudah lama ada dan lebih besar, yang lebih mungkin untuk memiliki URL yang lebih dipindahkan atau direstrukturisasi.

Mengurangi elemen halaman

CSS file adalah desain dan interface stylesheet yang harus dipindahkan ke bagian atas setiap halaman agar dengan cepat memuat elemen desain.

Sementara CSS meningkatkan estetika website Anda, file JavaScript berhubungan dengan hal fungsional. Dengan menempatkan file JS di bagian bawah, Anda memastikan bahwa pengunjung melihat konten yang telah dicustom sebelum file interaktif (seperti widget).

Mengurangi link yang rusak

Sebenarnya, “mengurangi” harusnya benar-benar “menghapus,” tapi itu akan agak sulit untuk dilakukan secara konsisten.

Broken link dan link yang salah untuk gambar, CSS, dan JavaScript file, menyebabkan permintaan http boros, yang dapat menuju ke halaman 404 error dan memperlambat website Anda. Gunakan Broken Link Checker untuk menemukan link yang rusak

Bahkan jika Anda tidak memiliki link yang rusak, Anda harus selalu membuat halaman 404 kustom 404/410, seperti dari GitHub berikut ini, untuk menggerakkan pengunjung yang mungkin memasukkan URL yang salah dan membantu mereka menemukan apa yang mereka cari:

Meningkatkan kecepatan website

Mengurangi gambar

Visual dapat membuat website Anda lebih menarik dan memunculkan kreativitas.

Namun, masing-masing gambar membutuhkan permintaan http tambahan. Meminimalkan jumlah gambar pada satu halaman, mengoptimalkan untuk penggunaan mobile, dan Anda bisa kompres mereka untuk meningkatkan kecepatan website.

Mengurangi jumlah gambar lebih dari sekedar meningkatkan kecepatan website. Ini juga tentang agar Anda bisa menggunakan gambar yang pas, berhubungan dengan website ataupun konten Anda. Jika gambar tidak membuat pengguna lebih dekat dengan apa yang Anda ingin mereka lakukan, jangan gunakan.

Hindari menggunakan sumber gambar kosong – alias <img src = ”> – dalam kode Anda. Meskipun kehilangan sumber gambar, browser akan mengirim permintaan dan membebani server Anda.

Tool SpritePad mengkombinasikan beberapa gambar seperti logo dan ikon menjadi satu, membatasi jumlah permintaan gambar individu dan Anda meningkatkan kecepatan website Anda. Ini adalah langkah sederhana yang dapat Anda ambil dengan meng-upload foto Anda ke tool gratis seperti SpritePad.

Meningkatkan kecepatan website

Kompres

Tentu, mengurangi ukuran file online Anda secara otomatis meningkatkan kecepatan download mereka. Berikut ini adalah tiga jenis yang paling penting dari kompresi:

Kompresi gambar

Gambar menghabiskan banyak bandwidth, terutama pada ponsel. Ini penting untuk mengoptimalkan ukuran mereka tanpa mengorbankan kualitas mereka.

Sebelum Anda meng-upload gambar, Anda bisa menggunakan alat seperti Windows Image Resizer untuk Windows atau Resize.It untuk Mac untuk crop gambar sesuai ukuran halaman. Dimensi sebenarnya dari gambar harus sesuai dengan tinggi dan lebar atribut kode.

Adapun format file, pilih JPEG untuk foto dan gambar true-color, GIF untuk gambar dengan flat color, dan PNG untuk gambar yang melibatkan transparansi dan memudar. Hindari BMP dan format TIFF.

Beberapa plug-in dapat membuat otomatis proses ini. Anda bisa menggunakan WP Smush di website Anda, tidak hanya untuk gambar baru tapi untuk kompres gambar yang sudah ada.

GZip compression

HTML sering mengandung tag berulang yang dapat mempengaruhi  halaman website Anda. Hal ini terutama bermasalah untuk konten marketer yang tidak paham dengan paham dengan coding. Mengandalkan hanya pada interface penyedia Content Management System (CMS) Anda dapat meninggalkan kode tak terlihat di baliknya.

Solusinya? GZip compression. Seperti yang dikatakan Google, GZip compression bekerja sangat baik untuk konten berbasis teks dan dapat mencapai tingkat kompresi 70 sampai 90% untuk file yang lebih besar. Pasang URL Anda di  Check GZIP compression. Contohnya:

Meningkatkan kecepatan website

Jika Anda tertarik untuk lebih teknis, Anda bisa simak artikel Vary’s Enable GZip Compression menuntun. Manfaat nyata dari mengetahui tentang Gzip (bersama dengan tool-tool tes lain yang telah disebutkan) tidak untuk menerapkannya sendiri, tapi  Anda bisa mengecek pekerjaan tim developer website Anda.

kompresi kode

halaman website yang menggunakn kode yang jelek tidak berbeda jauh dari halaman website dengan kode yang bagus, tapi terlalu banyak kode pastinya juga mempengaruhi kinerja website Anda. Setiap ruang putih, baris, dan lekukan di kode Anda dapat memperlambat website Anda. Hapus elemen yang sia-sia untuk file yang lebih kecil dan download lebih cepat.

Kabar baiknya adalah Google Developers membuat mengoptimalkan kode Anda – juga dikenal sebagai “minification,” secara sederhana dengan memberikan daftar HTML, CSS, dan tool-tool JavaScript tertentu.

Content Delivery Network (CDN)

Untuk meningkatkan kecepatan website, langkah terakhir ini – memberikan – adalah anjing besar … terutama jika webiste Anda besar atau jika Anda menerima volume traffic yang tinggi global.

Pikirkan tentang hal seperti ini: Seorang pengguna dari Singapura mengunjungi website Anda, konten untuk yang berada di satu server di Jakarta. jaringan routing tradisional menggunakan beberapa “hop” (lompatan koneksi) untuk mentransfer informasi dari server Anda ke browser pengguna.

Tentu hop ini – sepanjang jalan dari Singapura ke Jakarta dan kembali lagi, menambah waktu respon dan (coba tebak) dapat memengaruhi kecepatan website Anda.

Bahkan lebih merugikan, jika satu server Anda tersebut macet atau sedang down oleh traffic, atau bermaslah karena faktor fisik seperti cuaca, kecepatan transfer data Anda mengambil koneksi yang besar.

Sekarang, seandainya konten website Anda disimpan di dua server misalnya Jakarta dan Medan. Alih-alih pergi melintasi laut jawa, permintaan pengguna Anda yang berbasis di Singapura diarahkan langsung ke server terdekat.

Kedekatan fisik ini meminimalkan jumlah hop, menurunkan biaya transmisi, dan meningkatkan kecepatan website. Terlebih lagi, jika salah satu server Anda akan kewalahan atau crash, yang lain secara otomatis akan memulihkan sesinya.

Menyelesaikan masalah geografis dan single-server ketergantungan berarti melampaui perbaikan yang bisa Anda lakukan sendiri.

Anda bisa berinvestasi di content delivery network (CDN). CDN mengandalkan server yang tersebar – juga dikenal sebagai edge node, bahwa host menyalin isi website Anda dan mengirimkannya berdasarkan pertimbangan seperti jarak, bandwidth yang tersedia, traffic saat ini, dan biaya.

Meningkatkan kecepatan website

CDN juga memperkuat stabilitas website secara keseluruhan dengan berbagi traffic antara beberapa server, yang memungkinkan website Anda untuk menangani masalah seperti download bersamaan tanpa menabrak atau sangat mempengaruhi waktu loading website.

Bahkan menurut sebuah report dari Incapsula, website yang menggunakan content delivery network rata-rata 50% lebih cepat dan mengonsumsi 70% lebih sedikit bandwidth.

Selain itu, penyedia CDN juga menggabungkan banyak metode optimasi kecepatan lain yang kita sudah dibahas sebelumnya, seperti minification, kompresi, dan caching konten.

Ingatlah karena CDN dijalankan oleh pihak ketiga seperti Incapsula, Amazon, dan Rackspace, ini bukan solusi yang dapat Anda lakukan sendiri.

CDN membutuhkan investasi yang cukup banyak, dan Anda dapat memilih cara lain untuk meningkatkan kecepatan website Anda sebelum Anda beralih ke penyedia CDN.

Intinya adalah bahwa jika wesbite atau aplikasi website Anda dipengaruhi (1) volume traffic yang tinggi secara global beragam atau (2) peningkatan traffic  karena permintaan musiman (misalnya, e-commerce), kemudian survey vendor CDN juga penting.

Jangan biarkan masalah kecepatan merusak konten Anda

Audiens Anda mungkin tidak mempermasalahkan link yang rusak, deskripsi produk, atau halaman arahan (Landing Page.

Tapi mereka tidak akan mentolerir website yang mempunyai kecepatan muat uang sangat lama. Jangan kehilangan pengunjung atau customer atas sesuatu yang mendasar seperti kecepatan website.

Kita telah membahas 4 langkah yang bisa diikuti untuk meningkatkan kecepatan website. Jika Anda mempunyai saran lain untuk meningkatkan kecepatan website, Anda bisa berbagi bersama DigitalMarketer.id pada kolom di bawah ini.

 

Write A Comment