Hampir semua orang ingin berbisnis. Karena sampai saat ini berbisnis adalah sesuatu yang dicita-citakan oleh sebagian besar orang.
Tak terkecuali mereka yang jadi publik figur. Saat ini, banyak sekali publik figur yang membangun bisnis-bisnis mereka.
Salah satu publik figur yang juga terjun ke dunia bisnis adalah Christian Sugiono. Pemain film ‘Catatan Akhir Sekolah’ ini memulai karir bisnisnya pada tahun 2005.
Ia memulai bisnis pertamanya ketika ia tinggal di Jerman. Ia bekerja sama dengan salah satu temannya yang ada di Indonesia.
Karena memang Christian Sugiono sangat memahami Coding dan temannya juga jago mendesain, sehingga mereka membangun sebuah usaha di bidang Website and Mobile Site Development by Client Order.
Ide tersebut sebenarnya ide bersama. Tahun 2001 ketika ia masih kuliah di Jerman, ia sering melakukan chatting dengan sesama mahasiswa Indonesia yang ada di negara Eropa lainnya.
Akhirnya Christian Sugiono dan teman – temannya membuat sebuah website chatting dengan membeli domain. Dari situ, tercetuslah nama malesbanget.com.
Namun, tak berapa lama kemudian website tersebut fakum karena satu alasan.
Selama masa fakum website malesbanget.com, Christian Sugiono dan teman-temannya sempat mendirikan sebuah perusahaan Web Development bernama Subtube Studio.
Kemudian, ia dan rekan-rekannya mengaktifkan kembali MalesBanget.com (MBDC). MBDC adalah sebuah media online company yang memberikan informasi tentang konten-konten menarik berupa infografis, tulisan atau video.
Target audience-nya adalah generasi milenial, yaitu generasi yang saat ini berusia 18 – 30 tahun.
Memberikan banyak option untuk beriklan adalah salah satu kelebihan dari MBDC dari para kompetitornya.
Strategi branding Christian Sugiono lakukan untuk menjadikan MBDC sebagai top of mind di kalangan pembacanya adalah dengan menonjolkan sisi unik dari MBDC agar mudah diingat oleh audience-nya.
Dengan membuat konten-konten yang sesuai dengan selera audience. Serta dengan memahami selera audience tersebut.
Cari cara branding untuk membuat kita sebagai media dekat dengan para audience kita. Untuk saat ini, MBDC memfokuskan untuk membuat konten-konten video yang menarik.
Sebagai contoh targetnya adalah anak muda yang senang menonton video YouTube. Cara yang bisa dilakukan untuk ‘mendekatkan diri’ dengan para audience adalah dengan bekerja sama dengan YouTubers.
Maksudnya adalah membuat konten video dengan melibatkan YouTubers untuk menarik audience. Dengan begitu, audience dengan kita sebagai medianya akan terasa lebih dekat.
Tentunya, berbagai usaha yang akan kita jalani tidak akan lepas dari sebuah tantangan, bukan?
Tantangan yang pernah dihadapi oleh Christian Sugiono selama menjalankan MBDC adalah ketika harga kuota mahal.
Banyak audience yang menimbang-nimbang untuk nonton video saat itu karena kuota yang masih terbilang mahal.
Akan tetapi untuk saat ini tantangan tersebut akan terasa lebih ringan karena sekarang kuota internet sudah murah dan didukung oleh koneksi yang cepat.
Setiap tantangan pasti harus dihadapi. Kita tidak akan bisa menghadapi tantangan tersebut sedirian, bukan?
Kita membutuhkan sebuah team yang akan membantu kita untuk menghadapi dan melewati tantangan-tantangan yang terjadi di dalam bisnis.
Kita harus merapatkan barisan untuk membuat team yang semakin solid, sehingga tantangan yang akan dihadapi akan terasa lebih ringan.
Begitu juga dengan Christian Sugiono dalam membangun teamnya.
Awalnya, Christian Sugiono dan 2 temannya yakni Aryo Sayogha dan Aji, merekrut 1 (satu) orang editor. Kemudian merekrut 12 orang lagi untuk mengisi team IT, Sales, Content, Marketing, Office dan Finance.
Mereka awalnya membentuk team untuk membuat produknya. Kemudian mereka baru membentuk team sales.
Menurut Christian Sugiono, sistem pembentukan team-nya berbeda dengan perusahaan lain. Ia mementingkan untuk memiliki audience dan produk yang bagus.
Serta yang paling penting adalah konten-konten yang disuguhkan banyak dibaca dan ditonton oleh audience.
Pada saat itu, mereka belum memasang slot iklan meskipun sudah banyak yang bertanya tentang pemasangan iklan. Beberapa bulan kemudian, barulah mereka menyediakan dan menerima iklan.
Hal tersebut menjadi salah satu strategi yang digunakan. Agar mereka bisa langsung set premium price, dibandung saat audience masih sedikit, akan sulit untuk menaikan harga.
Lalu, bagaimana Christian Sugiono membuat SOP yang memenuhi standar untuk MBDC?
Awalnya Christian Sugiono dan para foundernya merasa kesulitan karena startup yang masih mendapat invesment yang kecil.
Menurutnya, mereka jago membuat konten. Tapi kalau untuk membuat struktur perusahaan, mereka perlu belajar dulu karena ini adalah perusahaan pertama mereka.
Akhirnya mereka merekrut beberapa orang yang memang lebih mengerti tentang struktur perusahaan. Dari situ mulailah terbentuk sebuah sistem dan struktur kerja dan mulai bisa membawa perusahaan.
Selain tantangan yang memang harus dihadapi, setiap bisnis juga rentan terhadap perubahan. Apalagi jika bisnisnya itu berkaitan dengan teknologi.
Cara Christian Sugiono dan teman-teman untuk menghadapi perkembangan jaman adalah dengan banyak ngobrol dengan sesama ‘pelaku’ yang bergerak di bidang yang sama.
Banyak berkiblat ke luar negeri. Kita ambil apa yang sedang menjadi trend di luar negeri yang kemungkinan besar 2-3 tahun kemudian akan menjadi tren juga di Indonesia.
Seperti halnya dengan video live streaming. Saat itu, video live streaming masih belum menjadi tren di Indonesia, tetapi di luar negeri sudah ramai digunakan.
Menurutnya, sebagai perusahaan kreatif memang dituntut untuk selalu fresh, menginovasi content, acara dan segala hal yang akan kita sajikan untuk audience.
Semua konten tergantung pada platformnya. Dulu tidak ada yang menyangka bahwa Instagram bisa menjadi media untuk berjualan.
Selama masih bisa melihatnya, MBDC membuat konten sesuai dengan media yang akan digunakannya.
Contohnya konten Instagram yang memuat galeri simple, video singkat seperti “10 hal di Bali yang tidak kamu ketahui”, meme kecil yang sedang heboh dan lain-lain.
Sedikit berbeda dengan e-commerce yang berjualan barang, MBDC lebih fokus untuk menjual konten. Jadi teknik pemasaran MBDC itu bermacam-macam.
Begitu juga dalam membangun partnership dengan 500 startup dan Rebright Partner.
Keduanya menjadi venture capitalist yang investasi di MBDC Media. Bukan hanya investasi, keduanya juga merupakan part of partners bagi MBDC Media.
Bentuk kerja samanya lebih mengarah ke struktur investment. Tahun 2014 mereka fund rising, mencari capital ke orang lain, cocok dengan partner tersebut, partner inject money dan kemudian para partner mereka mendapatkan saham dengan jumlah cash sesuai kesepakatan.
Dalam urusan mengatur waktu, Christian Sugiono biasanya fokus pada satu-satu. Artinya ketika ia sedang di kantor, ia fokus mengerjakan pekerjaannya. Apabila weekend, ia akan menghabiskan waktu bersama keluarganya.
Kebetulan, ia memiliki Manager yang banyak membantunya untuk mengatur waktu pekerjaan di luar kantor.
Christian Sugiono adalah satu dari sederet publik figur Indonesia yang sukses dalam berbisnis.
Semoga artikel ini menginspirasi Anda semua.
Fakta menarik tentang Christian Sugiono
- Menyukai Traveling
- Tidak bisa berlama-lama di suatu tempat
- Lulusan salah satu Perguruan Tinggi di Jerman jurusan IT
- Lebih menyukai tempat yang tenang
- Suka membaca
- Bermain musik