Kegiatan branding bertujuan agar orang lebih aware dengan brand bisnis.
Tapi ternyata masih banyak orang yang kesulitan untuk melakukan branding bisnisnya karena mereka merasa pesimis karena mereka berpikir tidak sanggup bersaing dengan brand lain yang lebih besar dan lebih dulu ada dibandingkan dengan bisnis mereka.
Untuk membantu para pebisnis dan marketer dalam kegiatan branding, pada tanggal 1 Maret 2017 dan berlokasi di Jl Jendral Sudirman – Jakarta Pusat, Marketeers mengadakan MX Talk dan mengundang para pembicara dari masing-masing bidang industri yang siap untuk berbagi pengalaman serta cerita mereka dalam kegiatan branding perusahaan.
Dipandu oleh MC dan moderator, acara dibagi menjadi 2 panel.
Panel Pertama
Dengan tema Profitable Marketing and Branding in the Digital Campaign, ada 3 pembicara yang melakukan presentasi dan diskusi. Mereka adalah
- Hadi Wenas, CEO at MatahariMall.com
- Thomas Aquines Syahreza, Vice President Digital & E-commerce at FWD Life
- Yuanita Agatha, Senior Marketing Lead at LINE Indonesia
Hadi Wenas membuka presentasi dengan menceritakan awal mulanya perusahaan MatahariMall.com berdiri dan berkembang sampai saat ini.
Ia menyampaikan bahwa di MatahariMall.com terdapat konsep B.F.F (Bold. Fast. Fun) yang diterapkan perusahaan ketika ada rekan kerjanya yang memiliki ide-ide segar dan dapat dijadikan sebagai sebuah campaign.
Konsep dalam mengajukan ide campaign pun menggunakan 24 hours auto approval. Artinya setiap orang bebas mengajukan ide dan disampaikan kepada atasan melalui email dulu. Jika tidak ada balasan email dari atasan, ide itu dianggap telah disetujui dan bisa berjalan.
“Jadi ide bisa terus berjalan dan tidak akan terbuang sia-sia. Kalau misalkan campaignnya ada apa-apa (masalah) yang dimarahi bukan orang yang mengajukan idenya, tapi atasannya.” Ujar Hadi.
Selesai presentasi pertama, acara terus berlanjut. Thomas Aquines Syahreza dari FWD Life menjadi pembicara yang melakukan presentasi.
Ia menyampaikan, dalam brand campaign kita harus tahu target audiens, menyampaikan key message, dan kemudian membuat key visual.
“Dalam key visual yang perlu dipertimbangkan adalah gambar, copywriting, dan juga tagline.”
Sedangkan Yuanita Agatha, dalam presentasinya, menyebutkan terdapat 5 kunci sebelum menjalankan ide campaign, yaitu :
- Memahami audiens Anda dan pecahkan masalah mereka.
- Temukan pesan yang otentik dan dapat melekat dalam benak audiens.
- Memilih media yang tepat dan sampaikan pada moment yang tepat.
- Ekspresikan ide dalam cara yang berbeda dan relevan dengan brand Anda.
- Pengukuran kinerja dan optimasi terus menerus.
Yang menarik adalah ketika sesi tanya jawab. Audiens yang hadir mengajukan berbagai pertanyaan mengenai bagaimana cara menjaga brand loyalty dan cara mengajak pengusaha offline menjadi online.
Pembicara menjawab untuk menjaga brand loyalty, Anda harus tahu siapa audiens dan lakukan engagement. Gaya campaign juga disesuaikan dengan channel social media yang digunakan.
Untuk customer yang usianya di 25 tahun, mereka cenderung lebih loyal dibanding dengan mereka yang di bawah 25.
Anda bisa fokus memberikan customer service kepada mereka yang usianya di atas 25 dan menggunakan campaign sosmed untuk customer yang usianya di bawah 25 tahun.
Sedangkan cara untuk mengajak pengusaha yang konvensional alias offline untuk beralih ke online, Anda bisa memberikan gambaran tentang market 10 tahun ke depan.
Untuk memudahkan, Anda bisa menggunakan video seperti ini.
Panel kedua
Ada presentasi khusus yang bertema How Can Agencies Collaborate to Create Content that Truly Connects? Pembicaranya adalah Leo Nara Wirendra, Head of Strategy at Edelman Indonesia.
Ia menjelaskan kalau brand sendiri yang akan menentukan agency mana yang paling baik dalam bidangnya masing-masing.
Dan sebaiknya Anda berfokus pada cerita yang akan disampaikan pada campaign dibandingkan bingung memilih channel media mana yang akan digunakan.
Sebelum presentasinya selesai, ia juga menyampaikan kalau Anda harus memahami customer lebih dalam karena mereka yang akan membantu Anda untuk menentukan sebuah campaign akan sukses atau sebaliknya.
Masuk pada panel kedua dengan topik WOW Brand Champion, Lessons from the Winner, ada pembicara yang melakukan presentasi dan diskusi. Mereka adalah :
- Ponco Satrio Wahyudi, Head of Digital Strategy Section, PR, CSR & Promotion Dept, Brand Strategy Group Division at PT SHARP Electronics Indonesia.
- Aris Suwendo, General Manager Digital Creative Brand and Communications at Telkomsel
Ponco membuka acara di panel kedua dengan cerita tentang perusahaan elektronik tempat ia bekerja saat ini.
Pada inti presentasi dan diskusi, ia memberikan 4 poin proses dalam campaign
- Why we do digital?
- Recognize
- Promoted & target
- Maintenance
“Dari 4 proses ini, yang paling menentukan suksesnya engagement brand dengan customer adalah bagian maintenance.” Ujarnya.
Ia melanjutkan, “Dan bagi brand Sharp, dengan memberikan service lebih untuk customer, mereka jauh lebih trust kepada perusahaan kami.”
Beralih ke pembicara lainnya dari Telkomsel, Aris Suwendo memberikan data bahwa aplikasi chat di Indonesia yang masih efektif untuk campaign iklan adalah BBM, Whatsapp, dan Line.
Sedangkan social media yang diminati dan sering diakses kaum millennials saat ini adalah Facebook disusul Instagram.
Aris juga menjelaskan digital campaign adalah tentang
- Engagement
- Differentiation
- Sustenance
- Disruptive
Sebelum selesai presentasi, ia berpesan kalau video merupakan tren baru dalam menyampaikan campaign dan YouTube adalah salah satu medium terbesar yang menyediakan kesempatan itu.
“Tapi ingat, campaign lewat video sekarang ini harus disesuaikan dengan channelnya. Kalau di social media seperti Facebook dan Instagram, buat format video campaign dengan ukuran 1 : 1.” Pungkasnya.
Menjelang pukul 17.00 WIB, acara seminar ditutup dengan pemberian kenang-kenangan kepada para pembicara dan pengundian doorprize untuk audiens yang hadir.
Note : Beberapa poin penting yang disampaikan pada acara seminar ini diharapkan dapat membantu para pebisnis dan marketer dalam kegiatan branding bisnis mereka.
Selamat mempraktikkan!
Baca juga artikel menarik lainnya seperti :
- Info : Biaya untuk Advertising di Social Media Telah Melampaui Televisi
- WEBINAR BRANDING : Meningkatkan Profit tanpa Perang Harga
- International Dropship : Cara untuk Mendapatkan Penghasilan Besar dalam Nilai Dollar!
Bila Anda memiliki kesulitan atau cerita menarik atau pengalaman dalam kegiatan branding bisnis atau digital campaign, sampaikan saja ke Digitalmarkerter.id dan pembaca lainnya dengan mengisi kolom komentar di bawah ini.