Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan.
Saham sebagai salah satu alternatif media investasi memiliki potensi tingkat keuntungan dan kerugian yang lebih besar dibandingkan media investasi lainnya, dari sejak dulu sudah banyak orang yang melakukan investasi di dunia saham ini.
Untuk itu anda perlu mempelajari seluk-beluk investasi saham ini terlebih dahulu, agar anda bisa terhindar dari kerugian yang tidak seharusnya terjadi.
Melihat hal ini, DMID Business Insight ingin membantu anda yang ingin berinvestasi saham.
Acara DMID Business Insight kali ini menggandeng Andika Sutoro Putra seorang expert dalam investasi saham dan cryptocurrency untuk sharing cerita serta berbagi tips dalam berinvestasi.
Andika Sutoro Putra memulai investasi saham berawal dari keinginan mengetahu tentang orang-orang terkaya dunia itu mulai darimana. Andika mencari tahu dan menemukan bahwa orang-orang tersebut ternyata memiliki beberapa saham.
“Saya memulai dari rasa penasaran dan mulai mencari tahu orang-orang terkaya dunia tuh ngapain sih, loh ko semuanya punya saham” Kata Andika.
Berawal dari kegagalan Andika berjualan online pada Kaskus.com yang tidak menghasilkan apapun. Namun Andika tidak menyerah dan mencari tahu bagaimana digital marketing bekerja sampai ia mendapatkan ilmunya dan menerapkannya sehingga Andika mendapatkan untung 15.000.000 sampai 100.000.000.
“Saya berawal menjual CD Wallet di kaskus dan tidak mendapatkan keuntungan sama sekali, padahal harganya sedang naik sebesar 5.000.000 namun saya jual hanya dengan 2.500.000. Lalu saya belajar marketing sehingga saya mendapatkan 15.000.000 per bulan lalu saya kumpulkan sampai 100.000.000”
Lalu Andika bingung dengan uang yang ia kumpulkan digunakan untuk apa, dari situlah ia mulai memberanikan diri untuk berinvestasi saham. Karena dengan modal yang bisa dibilang kecil, memulai investasi adalah cara yang baik untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
“Lalu saya mikir dengan uang tersebut saya pakai untuk apa lalu saya masukan kedalam pasar saham. Karena saya masuk investasi property gak bisa karna dengan modal tersebut tidak bisa. Tapi dengan saham bisa, beberapa jutapun juga bisa”
Menurut Andika memulai bisnis itu bagaikan memancing disebuah kolam. Maksudnya adalah anda harus melihat dulu kolam tersebut banyak ikannya atau tidak. Bila banyak mulailah memancing.
Setelah mendengarkan sharing dari Andika lalu dilanjutkan dengan sesi Q&A, di sesi ini Andika menjawab pertanyaan yang diajukan oleh para audience.
Yang pertama berhubungan dengan cryptocurrency, pertanyaannya adalah bagaimana cara menganalisis cryptocurrency dengan metode value investing?
Menurut dia value investing itu hanya bisa diterapkan di pasar saham. Karena Andika sendiri melakukan investasi saham dengan menggunakan teknik fundamental, dengan menggunakan teknik ini Andika menganalisa berdasarkan perusahaan dibalik saham tersebut, apakah perusahaannya sehat? Berapa nilai perusahaannya?
Sedangkan di cryptocurrency bisa dibilang perusahaannya adalah perusahaan teknologi, sehingga akan sangat sulit untuk menghitung nilai perusahaannya, jadi kesimpulannya saham perusahaan tidak bisa dibandingkan dengan cryptocurrency. Maka dari itu, menurut Andika dalam cryptocurrency itu tidak ada value investingnya, bisa dibilang cryptocurrency itu spekulasi bukan investasiMenurut dia value investing itu hanya bisa diterapkan di pasar saham. Karena Andika sendiri melakukan investasi saham dengan menggunakan teknik fundamental, dengan menggunakan teknik ini Andika menganalisa berdasarkan perusahaan dibalik saham tersebut, apakah perusahaannya sehat? Berapa nilai perusahaannya?
Selanjutnya Andika juga menjelaskan Apa sih value investing itu?
Biasanya ketika kita membeli saham, kita langsung melihat berapa sih harga sahamnya, misalnya Rp. 1000, nah sebenarnya kita bisa menghitung berapa nilai wajar saham itu. Misalnya setelah kita hitung ternyata nilai sahamnya itu Rp. 2000, sedangkan di pasar hanya Rp. 1000 itu artinya kita mendapat diskon Rp. 1000, kita UNTUNG! Nah, saham seperti inilah yang Andika cari, dia menunggu harga saham itu menjadi Rp. 2000 sehingga dia mendapatkan untung dua kali lipatnya.
Jadi, itu alasannya Andika tidak melakukan trading berdasarkan teknikal analisis, karena dibalik saham perusahaan itu pasti ada bisnisnya, jika kita hanya melihat berdasarkan grafik naik turunnya saja maka kita tidak mengerti bagaimana bisnis yang dijalaninya, ternyata bisnisnya tidak sehat kita tidak tahu.
Kapan waktu yang tepat untuk membeli saham? Bagaimana cara melakukan Analisa fundamental dan bagaimana cara menghitung value investingnya?
Nah, untuk mengetahui semua pertanyaan itu Anda bisa mendapatkan jawabannya dengan menonton video selengkapnya di group DMID
Atau kalau Anda kesulitan mengakses video, Anda bisa mengklik gambar di bawah ini.
Nantikan DMID Business Insight berikutnya dengan pembicara lainnya yang sudah pasti akan semakin menarik untuk diikuti dan sampai jumpa!
Bagikan juga pengalaman Anda ke DMID dan pembaca lainnya yang berhubungan dengan topik ini dengan mengisi kolom komentar di bawah ini ya!