Mindset

Pertimbangkan Hal ini Sebelum Anda Memulai Kerja Sama Bisnis dengan Orang Lain!

Memulai kerja sama bisnis dengan orang lain adalah salah satu bagian dalam bisnis yang nantinya akan menentukan arah bisnis Anda ke depan.

Bisnis besar bisa tumbuh dan berkembang jika partnershipnya juga baik. Tapi bisnis besar bisa hancur karena partnership yang buruk.

Sebagian dari entrepreneur ragu untuk memulai kerjasama bisnis dengan orang lain karena pikiran mereka sudah mengarah pada hal yang negatif.

Sebenarnya hal negatif yang mereka pikirkan belum tentu terjadi, tapi ternyata ketakutan jauh lebih besar dan hal ini menahan mereka untuk mengembangkan bisnis.

Semua hal negatif juga tidak akan terjadi jika mereka mempertimbangkan beberapa hal penting sebelum memulai kerja sama bisnis dengan orang lain.

Artikel berikut ini akan membahas pertimbangan apa saja yang perlu diperhatikan oleh Anda sebagai seorang entrepreneur sebelum memulai kerja sama bisnis dengan orang lain.

Mari segera kita kupas!

Memulai Kerja Sama Bisnis? Perhatikan 6 Hal Berikut Ini!

Apa saja hal penting yang perlu diperhatikan sebelum memulai kerja sama bisnis dengan orang lain?

6 Top entrepreneur ini akan membagikan saran dan pemikiran mereka untuk melihat lebih jauh sebelum memutuskan untuk bergabung dengan partner bisnis.

  1. Percaya dengan Nyali Anda!

1Semua kesuksesan itu asalnya dari memulai kerja sama bisnis dengan partner yang tepat.

Ada 2 kriteria yang saya tetapkan untuk kerja sama : Pertama, saya harus menyukai mereka dan mempercayai orang tersebut. Kedua, mereka harus memberikan sesuatu yang berbeda, sesuatu yang tidak bisa saya berikan.

1aSalah satu kesalahan terbesar yang bisa terjadi adalah ketika memulai kerja sama bisnis dengan orang lain, Anda tidak memperjelas, batasan, kompensasi, strategi untuk jalan keluar dan kemudian mendokumentasikannya di atas kertas.

Meskipun penting untuk saling percaya, hal itu juga penting untuk memastikan kalau Anda sudah memperjelas semuanya sebelum Anda mulai.

Jack Canfield, co-creator dari Chicken Soup for the Soul, penulis buku bestseller The Success Principles, dan CEO dari  The Canfield Training Group.

  1. Mengenal Partner Setidaknya 1 Tahun

2Sebelum memulai kerja sama bisnis dengan orang lain, kriteria utama saya adalah mengenal seseorang terlebih dulu setidaknya 1 tahun.

Beberapa penelitian psikologi dan science mengatakan bahwa orang akan menunjukkan siapa mereka sebenarnya setelah 1 tahun.

Sama seperti berkencan, Anda akan berkencan dulu sebelum menikah. Memulai kerja sama bisnis dengan orang lain adalah sebuah pernikahan.

Jadi, Anda perlu “proyek kencan” jangka pendek dalam bisnis. Jika proyek tidak berjalan dengan baik maka yang perlu Anda lakukan adalah meninggalkannya.

Ibaratnya sama seperti Anda memutuskan untuk tidak menemui seseorang setelah 3 kali berkencan : Anda belum membuat komitmen jangka panjang dan semua akan baik-baik saja.

2aKesalahan yang bisa terjadi adalah terlalu cepat dalam memutuskan untuk menjalin kerja sama.

Pastikan dulu Anda menjabarkan tanggung jawab masing-masing antara Anda dan partner Anda. Kalau tidak, Anda bisa berada disituasi dimana Anda mengerjakan semuanya sendirian.

Dalam perjanjian operasi, tulis tanggung jawab partner, hak-hak Anda, dan strategi jalan keluar.

Misalnya seperti, “Anda akan bekerja sekitar 30 jam dan melakukan A, B, C, dan 5 jam melakukan Z.”

Semakin jelas Anda dalam menyampaikan, semakin kecil kemungkinan untuk gagal.

Tai Lopez, investor dan mitra atau penasihat untuk banyak bisnis jutaan dolar.

  1. Gunakan Matematika, Tapi Ingat untuk Bersenang-senang.

3Memulai kerja sama bisnis dengan orang lain akan menjadi hal yang menyenangkan, tapi juga bisa menjadi mimpi buruk.

Gunakan matematika untuk menentukan partner yang tepat. Matematika? Yes!

Jika satu tambah satu sama dengan dua, itu tidak berlaku untuk kerja sama Anda. Satu tambah satu sama dengan tiga.

Anda harus memiliki pekerja lebih dari satu orang di setiap bagian bisnis Anda, jika tidak, hal ini akan menyulitkan Anda.

Misalnya Anda hanya bekerja sama dengan satu orang, secara tidak sadar Anda akan menerapkan sistem outsourcing di bisnis Anda. Bukan hal yang baik jika terus dilakukan.

Anda harus memulai kerja sama dengan orang yang lebih baik dari Anda dalam hal-hal tertentu.

Saya telah melihat banyak sekali orang yang tertahan dalam membangun kerja sama yang besar karena ego mereka.

Mereka yang merasa terancam dengan skill partner dan tidak bisa bekerja sama, tidak akan mencapai visi yang besar.

“The Father of Advertising,” David Ogily mengatakan Anda harus menghire orang yang lebih cerdas dari Anda.

3aDan akhirnya, Anda harus memastikan kalau Anda akan bersenang-senang. Setelah itu, Anda tinggal memasukkan komitmen jangka panjang ke pernikahan bisnis.

Ini akan menjadi bagian dari hidup Anda, akan ada situasi naik dan turun. Anda akan diuji.

Jika Anda tidak mengalami naik dan turun serta merasa senang, kerja sama tidak akan bertahan lama.

Roberto Orci, Produser Hollywood, penulis naskah film dan acara TV yang telah meraup lebih dari $ 5 miliar di seluruh dunia.

  1. X-ray Isi Kepala Mereka

4Hal pertama yang saya minta ke calon partner bisnis adalah untuk mengambil tes kepribadian seperti HEXACO dan dark triad, tes ini seperti kegiatan untuk x-ray ke dalam kepala mereka.

Penting untuk mengetahui tipe kepribadian orang yang akan Anda deal karena menentukan masa depan bisnis Anda.

Kedua, saya mencari orang dengan skill yang berbeda dari diri saya tapi memiliki visi yang sama.

Tidaklah cukup hanya untuk menyukai seseorang, dan misalnya Anda seseorang yang ekstrovert, carilah orang introvert.

Kalau Anda adalah wakil dari perusahaan, maka Anda perlu orang yang bekerja di belakang layar yang tahu seluk beluk kegiatan perusahaan.

Begitu pun sebaliknya, jika Anda orang operasional, maka Anda membutuhkan orang yang ekstrovert.

4aJames mengatakan, kesalahan besar yang pernah ia lakukan adalah ia melakukan kerja sama lebih dari 3 partner, dan hal itu menimbulkan banyak konflik, ego, hambatan, dan memperlambat semuanya.

Jadi sebaiknya kalau Anda ingin memulai kerja sama bisnis dengan orang lain, cukup 2-3 saja. Kalau 4 terlalu banyak.

 James Swanwick, CEO dari  Swanwick Sleep & 30-Day No Alcohol Challenge

  1. Mencocokkan Pemikiran dari Awal

5Saya membentuk kerja sama yang win-win, untuk jangka panjang, dan memiliki dasar relasi.

Kontrak hanya menjadi cara untuk mendokumentasikan pemahaman dan mengamankan kebijakan jika sewaktu-waktu kepemimpinan berubah.

Untuk itu, duduklah bersama dan melakukan sharing serta mengklarifikasi 2 hal :

Pertama, nilai dasar. Periksa keselarasan dan biarkan kedua belah pihak untuk mengembangkan kepercayaan dengan memahami satu sama lain.

Ini bisa diandalkan ketika ada hal-hal sulit dan menetralkan hubungan yang sedang mengalami tekanan.

5aKedua, bagasi bisnis. Berbagilah bagasi bisnis untuk memastikan kalau Anda mulai pada langkah yang tepat.

Ini juga termasuk menguraikan harapan dan komitmen untuk kerja sama, jadi Anda dan calon partner bisa sharing secara terbuka dan akhirnya mendapatkan titik temu.

Anda juga bisa sharing tentang ketakuan dan keinginan untuk kerja sama, sehingga masalah dapat ditangani dalam tahap plan bukan pada titik konflik.

Secara bersama-sama, akan tercipta kerja sama yang sehat, menguntungkan, dan dapat menahan tekanan bisnis.

 Chris Plough, penasihat entrepreneur dan serial entrepreneur

  1. Tidak Perlu Khawatir untuk Melangkah Pergi

6Pertimbangkan tes kepribadian seperti Myers-Briggs Type Indicator. Tujuannya adalah mengembangkan kesadaran diri dalam keinginan bekerja dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana cara partner Anda bekerja.

Pastikan kalau tujuan akhir Anda selaras. Misalnya, apakah Anda ingin menjalankan bisnisnya secara pasif atau bangun bisnis kemudian menjualnya dengan angka yang lebih tinggi?

Berapa jam dalam seminggu Anda ingin memfokuskan diri untuk bisnis? Staff apa yang ingin Anda hire?

Apakah Anda memiliki proyek lain atau komitmen yang berlawanan dengan bisnis?

Apakah keluarga Anda ikut serta dalam bisnis?

6aSecara terbuka Phil mengatakan bahwa kesalahan terbesar yang pernah dilakukannya adalah ia merasa takut untuk memulai kerja sama bisnis dengan orang lain.

Ia berjuang untuk tetap tinggal pada percakapan yang sulit dan menunda untuk mengakhiri kerja sama terlalu lama, walaupun ia tahu dan merasa kurang cocok.

Hal yang dapat dipelajari adalah sebaiknya tidak membuang tenaga dan bangunlah kerja sama yang cocok dengan diri Anda.

Phil Suslow, owner dari Oznium

Anda siap memulai kerja sama?

Anda membaca artikel ini sampai bagian akhir ini? Berarti tandanya Anda sudah siap untuk memulai kerja sama bisnis dengan orang lain.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, kerja sama yang baik akan membantu bisnis Anda berkembang menjadi lebih besar, tapi jika tidak hati-hati, kerja sama juga akan menghancurkan bisnis Anda.

Tapi tenang saja! Dengan mempertimbangkan 6 hal yang sudah dikemukan pada artikel ini, Anda telah memiliki pedoman dalam bekerja sama! Yang perlu dilakukan sekarang adalah buat langkah pertama Anda dan kemudian temukan partner yang tepat untuk kerja sama!

Semoga bermanfaat!

Baca juga artikel menarik lainnya seperti :

Bila Anda memiliki cerita menarik atau ingin berbagi pengalaman dalam memulai kerja sama bisnis dengan orang lain dan yang berhubungan dengan topik ini, sampaikan saja ke Digitalmarkerter.id dan pembaca lainnya dengan mengisi kolom komentar di bawah ini.

Write A Comment