Engagement

Cara Jitu Tambahkan Bonus Pembelian untuk Tarik Minat Customer

Jika Anda menjual sebuah produk atau jasa apapun, maka cara terbaik untuk meraih perhatian para customer untuk membeli adalah dengan cara memberikan bonus bersamaan dengan produk atau jasa yang Anda jual.

Seperti namanya, bonus adalah memberi hal lebih jika seseorang mengambil penawaran atau membeli produk dari Anda. Ya, hal ini pula lah yang membuat Anda berbeda dengan kompetitor lainnya. Meskipun produk yang Anda tawarkan sama dengan para kompetitor Anda, namun setidaknya dengan bonus akan mampu memberikan Anda pembeda. Dan hal itulah yang akan melejitkan tingkat konversi penjualan Anda.

Tentu saja, langkah memberikan bonus ini bukanlah sesuatu hal yang baru. Namun begitu, perlu adanya syarat-syarat tertentu ketika Anda akan memberikan sebuah bonus pembelian.

Namun, sebelumnya DigitalMarketer.id akan menanyakan sesuatu. Apakah Anda telah memiliki produk Anda sendiri untuk dijual secara online? Jika belum, maka Anda tak perlu khawatir dengan itu. Karena, Supplier.id dapat menjadi solusi atas permasalahan yang sedang Anda alami. Ya, melalui Supplier.id Anda akan menemukan banyak produk untuk dijual online dengan harga yang kompetitif. Selain mampu memenuhi kebutuhan reseller Anda, Supplier.id juga menerima sistem dropship. Bahkan, Anda juga dapat menerapkan strategi pemasaran affiliated.

Melalui Supplier.id, maka saat ini Anda telah mempunyai produk untuk dijual. Selanjutnya, untuk memperoleh perhatian dari customer, maka berikan bonus pembelian yang menarik. Namun, sebelum Anda memutuskan sesuatu yang akan Anda gunakan sebagai bonus, maka alangkah baiknya jika Anda menyimak hal-hal berikut ini:

Aturan #1: Berikan Bonus Sebagai Item Terpisah dari Produk Utama

Beberapa waktu lalu, DigitalMarketer.id berkesempatan mendengarkan pengalaman dari salah seorang digital marketer yang mulai merintis bisnis online. Sama dengan yang saat ini kita bahas, ini terkait dengan pemberian bonus pembelian untuk sebuah penjualan produk.

Free-bonus

Memang, salah satu untuk mendongkrak konversi penjualan ebook tersebut adalah dengan cara memberikan bonus pembelian. Untuk itu, pilih bonus yang relevan dengan produk utama yang Anda jual. Untuk menyiasati agar bonus tersebut terkesan lebih menarik, maka pisahkan bonus dengan produk utama Anda.

Hal ini telah terbukti melalui banyak pengamatan. Begini contohnya, sebut saja Toko A menawarkan cupcake dan dua roti cokelat dengan harga 15 ribu. Sedangkan Toko B menawarkan sebuah cupcake dengan harga 15 ribu dengan bonus pembelian dua buah roti cokelat.

Menurut Anda, mana toko yang dapat lebih banyak menjual cupcake tersebut? Jelas, sebagai customer Anda akan lebih tertarik pada Toko B yang menjual cupcake seharga 15 ribu dengan bonus pembelian dua buah roti cokelat.

Terbukti ‘kan, mana yang lebih membuatnya menarik dan menghasilkan tingkat konversi yang tinggi. Ya, kedua contoh tersebut mempunyai goal yang sama, namun dengan kemasan yang berbeda.

Dalam contoh kasus lain terkait dengan penjualan online, sebaliknya Anda sering menemukan seseorang menjual produknya berupa sebuah software, maka bonus tersebut menjadi satu kesatuan dengan file yang Anda berikan kepada customer Anda. Ya, itu memang lebih praktis. Namun, beberapa orang customer tak jarang akan menanyakan kepada Anda di mana mereka mendapatkan bonusnya.

Untuk menghindari hal-hal tersebut, ada baiknya jika Anda memberikan file software tersebut terpisah dengan bonus yang akan Anda berikan kepada customer Anda. Dengan demikian, maka customer tidak akan merasa dibohongi dan dibingungkan dengan bonus yang Anda tawarkan.

Aturan #2: Konsisten Terhadap Deadline Bonus yang Telah Ditawarkan

Ya, seperti yang telah kita ketahui telah banyak strategi yang digunakan untuk menjual produk Anda melalui online. Misalnya saja, dengan memberikan bonus ketika pembelian. Banyak penawaran bonus yang dapat dipilih. Bonus yang paling sederhana adalah dengan memberikan potongan harga pembelian produk yang tengah Anda jual.

Deadline Bonus

Namun, pemotongan harga tersebut dilakukan tidak dengan cuma-cuma.  Biasanya, pelaku bisnis akan memberikan deadline atau tenggat waktu yang telah ditentukan untuk menekan psikologis customer, sehingga dapat meningkatkan konversi penjualan. Ya, itu adalah strategi terbaik. Namun celakanya, banyak pelaku bisnis yang tidak konsisten dengan penawaran yang telah dibuatnya.

Meski bonus pemotongan harga telah jatuh tempo, pelaku bisnis tetap saja bertahan dengan promo tersebut dengan memperpanjang tenggat waktunya. Inilah kesalahan terbesar yang biasanya banyak dilakukan oleh beberapa pelaku bisnis. Ketidakonsistenan tersebut akan melahirkan anggapan buruk customer tentang bisnis Anda. Ingat, senjata sukses dalam berjualan online adalah berhasil meraih kepercayaan Anda. Maka, dari itu kredibilitas bisnis Anda harus dijunjung setinggi-tingginya.

Tepatilah janji Anda terkait dengan penawaran bonus sesuai dengan jatuh tempo yang telah ditentukan. Tanpa memikirkan risiko apapun, hal tersebut adalah janji yang Anda buat, maka dari itu Anda harus menepatinya.

Aturan #3: Bonus Harus Relevan dengan Produk Utama yang Dijual

Pada poin sebelumnya, Anda telah mempelajari bagaimana mengemas bonus yang Anda tawarkan agar terlihat menjadi lebih menarik. Ya, itu dapat Anda lakukan dengan mengemasnya secara terpisah dengan produk utama Anda (lihat Aturan #1). Namun, semua itu dapat Anda lakukan jika Anda telah menawarkan bonus yang relevan dengan produk utama yang akan Anda jual.

Relevant Bonus

Misalnya kita akan berandai-andai bahwa produk utama yang Anda jual adalah sebuah smartphone keluaran terbaru. Maka, pilih bonus yang relevan dengan produk utama Anda. Misalnya, itu seperti cashback pulsa dan paket internet yang dapat customer gunakan secara langsung.

Mengapa memilih cashback pulsa dan paket internet ? Itu dikarenakan, sebagai bonus cashback pulsa dan paket internet masih berkaitan erat atau relevan dengan produk utama Anda, yakni smartphone. Dengan begitu, customer dapat langsung mendapatkan sesuatu hal yang dapat menunjang efektivitas dari produk utama yang telah dibelinya.

Ya, itu hanyalah contoh saja. Bonus dapat menyesuaikan dengan produk utama yang akan Anda jual. Jika Anda ragu, maka Anda dapat bertanya kepada diri Anda sendiri terkait dengan pertanyaan berikut:

Apa bonus itu merupakan sesuatu hal yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang produk yang telah dibeli customer Anda?

Apa langkah berikutnya setelah mereka melakukan transaksi pembelian, atau setelah mereka telah selesai menggunakan produk?

Misalnya: Jika produk yang Anda jual adalah sebuah video, maka setelah menggunakan produk utama (melihat video), Anda dapat memberikan bonus berupa:

  • Sebuah Ebook untuk menunjang efektivitas produk utama Anda yang berupa video tadi
  • Video bagian kedua, yang durasi lebih singkat dari video utama yang dijual
  • Akses ke sebuah komunitas yang dapat digunakan sebagai bahan diskusi terkait dengan bahasan yang sama dengan video terkait

Ya, memberikan sebuah bonus pembelian adalah hal yang paling umum untuk mendongkrak jumlah konversi. Namun perlu Anda ingat, memberikan sebuah bonus tidak dapat dilakukan secara asal. Bonus adalah daya tarik dari produk utama yang Anda jual, itu berarti bonus mempunyai peranan penting untuk membantu penjualan produk Anda. Nah, ketiga hal di atas adalah hal yang harus Anda perhatikan serta terapkan.

Bagaimana, cukup menarik bukan bahasan ini. Lalu, terlepas dari bahasan di atas, bagaimana efektivitas penjualan Anda setelah memberikan bonus tambahan? Apakah terdapat kemajuan dalam penjualan Anda? DigitalMarketer.id akan sangat senang bila Anda berbagi cerita melalui kolom komentar di bawah ini.

Write A Comment