Content

9 Alasan Mengapa Infografis Anda Tidak Sukses Menarik Perhatian Orang

Menggunakan infografis sebagai teknik marketing sebenarnya bukan hal yang baru.

Sudah banyak orang menggunakan infografis untuk membantu mereka dalam menyampaikan pesan dari content yang mereka buat.

Seperti yang kita tahu, dengan membuat infografis, kita bisa menarik minat orang untuk mencari tahu apa yang sih yang disampaikan dalam content berbentuk visual itu.

Tapi tidak semua orang bisa menggunakan infografis sebagai teknik marketing dan sukses menarik perhatian orang.

Loh, kenapa ya? Padahal dengan infografis, harusnya akan lebih mudah dimengerti oleh orang-orang yang melihatnya kan?

Tentu saja ada berbagai alasan yang bisa membuat mereka tidak sukses menggunakan infografis.

Nah, untuk itulah artikel ini dibuat! Kita akan mencari tahu dan menggali lebih dalam apa saja alasan yang mengapa orang tidak tertarik dengan sebuah infografis.

Ayo kita mulai pembahasannya!

Menggunakan Infografis sebagai Teknik Marketing Tapi Gagal? Cari Tahu Alasannya!

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari sebuah grafik, sebenarnya kita perlu mengerti kenapa itu sangat valuable dan tahu apa yang terjadi di balik layar untuk membuatnya berhasil menarik perhatian.

Seandainya Anda mencobanya dan ternyata gagal, bisa jadi ada alasannya mengapa hal itu terjadi.

Berikut ini ada 9 alasan yang perlu diperhatikan.

  1. Tidak Adanya Keterangan Content yang Dimasukkan ke Grafik Anda

1

Maksudnya? Begini. Kalau Anda ingin menggunakan infografis sebagai strategi marketing bisnis, Anda perlu menyertakan keterangan dari content yang dibuat dan taruh di sekitar grafis Anda.

Tidak perlu semua bagian dimasukkan, cukup yang poin-poin tertentu yang penting dan link ke sumbernya.

Ini akan membantu orang-orang untuk menggali lebih dalam dan bisa membawa traffic ke blog atau web Anda.

  1. Tidak Investasi untuk Desain yang Menarik

2

Hidup matinya sebuah infografis itu berdasarkan seberapa mudahnya mereka ditemukan.

Desain infografis yang dibawah rata-rata akan menghasilkan sesuatu yang kelihatannya seperti presentasi PowerPoint.

Anda perlu mempertimbangkan untuk berinvestasi karena desainer berbakat bisa menciptakan sesuatu yang wow jika Anda setuju untuk memberikan equipment yang menunjang.

  1. Tidak Melakukan Promosi

3

Sebagus apa pun infografis yang sudah Anda ciptakan, tidak akan berhasil menarik perhatian orang kalau Anda hanya membiarkannya begitu saja.

Seperti misalnya kalau Anda memposting di social media, Anda diamkan begitu saja. Mungkin bisa menjangkau orang tapi hanya dalam jumlah tertentu.

Pertanyaannya adalah, sudah bisa dibilang berhasil? Tidak.

Kalau Anda menggunakan infografis sebagai strategi marketing tapi tidak melakukan promosi, hasilnya akan segitu-segitu saja.

Anda perlu memaksimalkan usaha untuk mempromosikan setiap potongan dari content apa pun.

Selain share ke social media, bangun links. Masukkan ke newsletter Anda dan kalau bisa, buat itu muncul dimana-mana.

  1. Anda Membeli Link Bermasalah untuk Promosi

4

Nah, ini bahaya kalau dilakukan karena akan berhubungan dengan SEO Anda di Google.

Membangun link memang penting untuk semua bentuk content, termasuk untuk infografis.

Anda perlu link yang legal. Kalau Anda membeli link yang bermasalah untuk membantu mempromosikan infografis yang telah dibuat, percaya deh itu cuma membuat Anda mendapatkan link profile yang bermasalah juga.

Perlu diingat ya, Anda tidak akan mendapatkan traffic atau benefit. Menggunakan link seperti itu juga tidak akan membantu Anda untuk meningkatkan search ranking content Anda di Internet.

  1. Tidak Mengirimkan Infografis ke Influencer

5

Bagaimana caranya agar infografis Anda dilihat orang banyak?

Salah satu caranya adalah bekerja sama dengan influencer yang dikenal luas oleh orang banyak, terutama mereka yang menjadi influencer dalam bidang industri yang sama dengan Anda.

Melalui influencer, kegiatan menyebarkan infografis akan menjadi lebih luas.

Infografis Anda akan lebih mudah ditemukan oleh orang-orang.

Belum mengirimkan infografis ke influencer? Lakukan sekarang!

Kirimkan infografis yang bagus ke email, chat, atau media apa pun yang bisa menjangkau mereka.

Ketika mereka menganggap infografis Anda menarik, dengan senang hati mereka akan menyebarkan ke yang lain. Ini membawa benefit untuk Anda.

  1. Tidak Menjalankan Campaign Iklan

6

Bicara soal promosi, Anda akan diberikan 2 opsi jika ingin mempromosikannya di social media. Berbayar atau gratis.

Masing-masing pilihan punya kekurangan dan kelebihannya.

Misalnya seperti di Facebook. Iklan yang ada di Facebook bisa membantu Anda dalam meningkatkan visibilitas dan memiliki potensi yang bagus untuk mem-viralkan infografis yang Anda ciptakan.

Dengan menjalankan campaign iklan yang berbayar, Anda tidak perlu cemas kalau infografis Anda akan salah sasaran. Semua akan tepat sasaran, sesuai dengan target Anda.

  1. Infografis Tidak Menarik atau Tidak Bermanfaat

7

Kadang-kadang, penyebab gagalnya infografis itu simple. Seperti topiknya terlalu luas, terlalu membosankan, atau terlalu sulit dipahami maksudnya oleh kebanyakan orang.

Kadang-kadang juga bisa gagal karena informasi yang diberikan terlalu detail dan membuat audience kewalahan dalam membacanya.

Ada juga faktor lain seperti mereka memang tidak minat untuk membacanya.

Tapi bukan berarti Anda jadi putus asa. Selalu ingat, kalau ingin menggunakan infografis sebagai teknik marketing, isi dari infografis yang Anda buat harus menarik dan ada gunanya.

Iya lah, siapa yang mau membaca infografis yang tidak menarik? Anda juga berpikiran sama kan?

  1. Tidak Ada Tombol Sharing di Social Media

8

Pada dasarnya, infografis memang sebuah tipe content yang diciptakan untuk social media karena bentuknya visual.

Dan apakah infografis Anda bisa viral atau tidak semua tergantung oleh seberapa banyak orang yang share content tersebut.

Kalau tidak menyertakan tombol untuk sharing pada grafis di social media, ini menjadi kesalahan fatal yang bisa membuat content Anda jatuh.

Mereka yang sebenarnya ingin mensharing infografis Anda akan menjadi malas karena akan bilang, “Mana ini, tombol buat sharenya?”

Anda tidak ingin hal ini terjadi pada content Anda, bukan?

  1. Tidak Membuat Code Embed

9

Code embed berguna sebagai sumber dari sebuah karya yang dapat diambil untuk dimasukkan ke dalam sebuah content article.

Kalau seseorang mau meng-embed grafis Anda dan ingin memasukkannya ke dalam blog mereka, Anda perlu membuat code embed untuk infografis Anda.

Kalau tidak, mereka harus mengambil link secara langsung yang tidak disarankan untuk tidak dilakukan karena dikategorikan sebagai tindak pencurian secara online.

Dengan menyediakan code embed, secara otomatis Anda bisa memasukkan penjelasan singkat atau bahkan link untuk ke web Anda.

Anda akan mendapatkan value lebih kalau menggunakan cara ini.

Selanjutnya?

So, sekarang kita sudah membahas dan mengetahui apa saja yang bisa menyebabkan sebuah infografis tidak menarik perhatian orang.

Apa yang bisa dilakukan selanjutnya? Anda bisa melakukan analisis untuk infografis kemarin, dan kemudian melakukan perbaikan dalam pembuatan infografis berikutnya.

Tidak masalah jika awalnya gagal, semua orang juga melalui proses itu sebelum akhirnya mereka mendapatkan hasil yang baik dari infografis yang mereka buat.

Yang terpenting jika Anda ingin menggunakan infografis sebagai teknik marketing adalah terus lakukan eksplorasi dan belajar bagaimana memaksimalkan sebuah infografis yang telah dibuat.

Cepat atau lambat, hasilnya akan terlihat. Sampai saatnya tiba, Anda bisa menikmati prosesnya dan jadikan ini sebagai pengalaman yang berharga.

Selamat mencoba!

Baca juga artikel menarik lainnya seperti :

Punya cerita seru tentang menggunakan infografis sebagai teknik marketing atau berhubungan dengan topik ini? Atau ingin berbagi pengalaman kepada Digitalmarkerter.id dan pembaca lainnya?  Anda bisa langsung mengisi kolom komentar di bawah ya!