Apakah strategi optimasi untuk menghasilkan konversi website online Anda sudah berjalan dengan baik?
Akan sulit untuk bersaing dengan karena perubahan konstan dalam praktek terbaik dan inovasi-inovasi baru yang terjadi sepanjang waktu.
Cara terbaik untuk menjaga dan meningkatkan konversi adalah dengan inovasi.
Berikut ini adalah 6 strategi untuk mengoptimalkan konversi website ataupun landing page Anda.
Table of Contents
1) Menghilangkan Gangguan
Yang pertama adalah hilangkan gangguan dari website dan landing page Anda untuk meningkatkan konversi website.
Hal ini bertujuan untuk membuat pengunjung fokus pada Call to Action (CTA) yang Anda inginkan. Anda bisa memperhatikan beberapa hal berikut.
Background yang Mengganggu
Hilangkan gambar yang mungkin mengalihkan perhatian pengunjung dari background di website atau landing page yang dapat mempengaruhi konversi website Anda.
Unsur-unsur yang harus menonjol dari homepage website atau landing page adalah judul yang menarik, manfaat produk, form subscribe dan tombol CTA.
Jika pada bagian tersebut terlihat kacau, Anda bisa menghilangkannya.
Anda dapat melihat dengan jelas pada contoh di atas, apa yang action yang diharapkan untuk dilakukan oleh pengunjung yaitu “Try Kissmetrics.”
Berita Perusahaan
Salah satu kesalahan besar yang banyak bisnis online lakukan adalah menampilkan berita perusahaan pada homepage atau landing page mereka.
Tujuan bisnis utama Anda adalah untuk mendapat profit.
Anda selalu dapat berbagi berita perusahaan Anda di blog atau media sosial, tetapi cobalah untuk tetap menjauh dari landing page atau homepage Anda yang fokus untuk konversi website.
Terlalu Banyak CTA
Meskipun penting untuk memiliki CTA yang terlihat menonjol, memiliki terlalu banyak CTA sebenarnya dapat mengalihkan perhatian pengunjung. Tentu saja hal ini dapat mempengaruhi konversi website Anda.
Jika terlalu Banyak CTA mereka malah enggan untuk menyelesaikan action yang Anda inginkan
Anda cukup menggunakan satu CTA dalam warna kontras dengan elemen yang lain sehingga terlihat menonjol dan mudah untuk ditangkap mata pengunjung.
Landing page seharusnya hanya fokus tentang satu hal, sehingga Anda hanya harus memiliki satu CTA.
2) Teknik Gum Trampoline
Teknik gum trampoline adalah teknik di dalam artikel yang di publish oleh Brian Massey, seorang expert dalam bidang konversi.
Teknik gum trampoline membahas tentang mengurangi bounce rate yang tinggi dengan membuat orang tetap ke website Anda dengan menambahkan “karet” pada hal tersebut.
Bounce rate adalah presentase kunjungan pada suatu page website atau landing page kemudian pergi dari halaman tersebut.
Stop Tingkat Traffic yang Rendah
Untuk mengurangi bounce rate, Anda dapat mengedit penargetan iklan, menggunakan kata kunci yang panjang untuk konten dan berhenti menggunakan website atau channel lain yang mengarahkan nilai rendah dan traffic yang tidak relevan ke website Anda.
Anda akan dapat mengetahui secara spesifik siapa yang Anda target dan apa kata kunci apa yang bisa digunakan dengan pemahaman yang lebih baik tentang siapa target audience Anda dengan sangat detail.
Buat Banyak Halaman Relevan
Sebuah kesalahan besar yang saya lihat banyak bisnis online membuat tidak menjaga iklan mereka relevan dengan landing page mereka.
Sebagai contoh, jika Anda harus mencari “sepatu lari warna biru” dan melihat iklan pencarian berbayar yang mengatakan “sepatu lari warna biru”, saya harapkan untuk melihat sepatu lari warna biru ketika saya mengklik melalui website.
Namun, jika mengklik dan melihat sepatu lari dengan semua warna , kemungkinan konversi website akan berkurang dan bounce rate akan lebih tinggi.
Membuat Konten yang Cepat Dipahami
Anda hanya memiliki hitungan detik untuk menangkap ketertarikan pengunjung.
Jadi ketika merancang dan menulis konten untuk landing page atau homepage sebuah website, pastikan konten tersebut dapat dipahami dalam hitungan detik oleh pengunjung.
Hal ini berarti pengunjung mengerti apa produk tersebut, bagaimana dapat membantu mereka dan di mana mereka dapat mendapatkan atau membelinya.
3) Menggunakan Taktik Scarcity
Berikut ini adalah contoh bagaimana Amazon menggunakan taktik scarcity (menakut-nakuti) untuk meningkatkan konversi website.
Kombinasikan Dengan Kepercayaan
Menggunakan taktik scarcity yang terbaik adalah mengombinasikannya dengan sinyal kepercayaan.
Seperti yang dapat Anda lihat dari dua gambar dari Amazon bawah, mereka menampilkan berapa banyak produk yang ada di saham dan menambahkan kata “only” untuk menambahkan rasa urgensi dan kelangkaan.
Namun, mereka juga memiliki customer review yang ditampilkan berdekatan untuk menunjukkan bahwa produk ini dan layanan mereka dapat dipercaya.
Apa yang harusnya tidak dilakukan, adalah membuat mereka takut karena hal ini dapat memiliki efek sebaliknya dan menurunkan tingkat konversi website Anda.
Misalnya, Anda jangan mengatakan “waktu terbatas” jika itu adalah produk atau jasa yang ingin terus Anda jual.
Jika customer memperhatikan hal tersebut dan Anda ternyata terus menjual produknya, kredibilitas Anda akan dipandang buruk.
4) Membuat Konten yang Tepat
Anda bisa menganggpa content marketing Anda sebagai bagian dari tim sales Anda, konten harus tertuju langsung dengan titik nyeri atau problem customer Anda dan mengedukasi mereka tentang cara untuk mencapai tujuan bisnis atau keinginan mereka.
Memahami Audience Anda
Untuk membuat konten yang akan menghasilkan konversi website, Anda akan perlu memahami persis siapa target audience Anda.
Anda perlu membuat persona pembaca atau audience Anda. Cari tahu tentang apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah mereka.
Bicara Tentang Tujuan Bisnis mereka
Setelah Anda memahami audience Anda, Anda dapat membangun content marketing Anda di sekitar titik rasa sakit dan tujuan mereka sehingga dapat menarik perhatian.
Anda ingin menjadi sumber informasi yang terus mereka gunakan untuk belajar dan mengumpulkan informasi.
Ataupun, menjadi sumber daya yang mereka gunakan untuk menyelesaikan masalah mereka dengan menggunakan produk yang Anda jual.
5) Terus Lakukan Split Tes
Kapan melakukan split test
Split tes tidak hanya digunakan saat tingkat konversi website rendah; itu harus digunakan di seluruh bisnis online Anda.
Selalu ada ruang untuk perbaikan, bahkan ketika Anda percaya Anda melakukannya dengan baik.
Salah satu tool yang bagus untuk digunakan dalam split tes Anda adalah Optimizely yang juga mempunyai aplikasi mobile untuk testing.
Hal apa yang dites
Untuk mengetahui apa yang harus dites, Anda perlu membuat hipotesis daripada hanya sebuah tebakan.
Misalnya, Anda melihat bahwa salah satu landing page memiliki tingkat konversi website yang lebih tinggi.
Landing page tersebut memiliki video pendek, jadi Anda memiliki hipotesis bahwa landing page lain yang memiliki video, maka tingkat konversi website mereka harusnya meningkat.
Kemudian, Anda menguji hipotesis tersebut dengan menambahkan video pendek untuk salah satu landing page lain dan menjalankannya pada periode waktu yang sama, pada channel yang sama, untuk membandingkan hasilnya.
Jika hipotesisnya benar, Anda memiliki bukti konkret bahwa video di landing page Anda menghasilkan tingkat konversi yang lebih tinggi.
7) Copywriting
Terakhir adalah copywriting. Mungkin Anda sudah mengetahui bahwa teknik copywriting adalah salah satu teknik ampuh untuk mengoptimalkan konversi website.
Lalu copywriting seperti apa yang Anda perlukan?
Bicara Tentang Manfaat
Saat menulis teks untuk homepage atau landing page, Anda hanya memiliki beberapa detik untuk menyinggung ketertarikan pengunjung.
Salah satu cara terbaik untuk melakukan hal ini adalah dengan membuat list poin-poin kunci dalam yang mudah dipahami oleh pembaca.
List poin-poin kunci tersebut adalah manfaatnya bagi pembaca bukan fitur-fitur produk Anda
Dan tulis sesuatu yang menargetkan emosi audience Anda.
Headline yang memicu Action
Selain poin-poin kunci yang tadi, unsur lain dari copywriting yang mudah dipahami ketika membacanya adalah judul atau headline.
Jika judul tersebut tebal dan mangandung kata-kata yang memicu sebuah action, maka akan hal tersebut menjaga pengunjung tetap berada di halaman website tersebut.
Headline pada homepage adalah pertanyaan sederhana yang menargetkan titik masalah target audience Anda, dan dapat memicu sebuah action yang bisa mereka lakukan selanjutnya. Berikut adalah contohnya.
Kesimpulan …
Anda telah mengetahui 6 strategi untuk mengoptimalkan konversi di website Anda.
Berikut adalah rangkuman dari 6 strategi tersebut yang bisa Anda tiru:
- Hilangkan semua gangguan dari website dan landing page Anda
- Membuat orang tetap berada di website Anda untuk mengurangi bouncing rate
- Menargetkan emosi ketakutan (scarcity) untuk menciptakan rasa urgensi agar terjadi konversi
- Menargetkan tujuan bisnis dengan membuat konten yang tepat
- Selalu terus membagi tes untuk selalu meningkatkan tingkat konversi
- Meningkatkan penjualan Anda dengan judul (headline) yang memicu tindakan selanjutnya
Proses apa yang Anda ikuti untuk mengoptimalkan website atau landing page yang tidak bekerja maksimal?
Anda bisa berbagi pengalaman, pendapat, dan ide-ide dengan berbagi bersama DigitalMarketer.id pada kolom komentar di bawah ini.